Sabtu, 07 April 2012

HAND OUT 'FUNGI' for SMK KELAS X

BAB IV
FUNGI
oleh
Alit Adi Sanjaya

A.   CIRI-CIRI JAMUR
1.       Tidak memiliki klorofil namun terdapat pigmen
2.       Berkembang biak dengan membentuk spora bisa spora seksual/ aseksual, membelah diri bagi yang bersel satu (uniseluler) dan fragmentasi
3.       Tubuh berupa benang-benang halus yang disebut hifa terdiri atas sel-sel sejenis
4.       Sel-sel tersebut satu dan lainnya dipisahkan oleh dinding sel atau sekat yang dinamakan Septum (jamak: septa) namun ada juga yang tanpa sekat (pada Oomycota dam Zygomycota)
5.       Tubuh belum dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun (berthallus)
6.       Heterotrop dengan saprofit (menggunakan organik sisa mahkluk hidup) ada juga bersifat parasit (menggunakan organik mahkluk hidup yang hidup (menempel pada inang)
7.       Dinding sel jamur berbeda dengan dinding sel tumbuhan. Dinding sel jamur bukan terdiri atas selulosa, melainkan tersusun oleh zat Kitin.
8.       Hifa bersepta ada yang berinti satu (uni nukleat), berinti dua (binukleat atau dikariotik, atau berinti banyak atau senositik (coenocytic).
9.       Pencernaannya secara ekstraselular sehingga substrat diurai diluar tubuh dengan mengeluarkan enzim sehingga diserap ke tubuh sudah dalam bentuk sederhana (sari makanan)
10.     Jamur ada yang tersusun atas sel tunggal (uniseluler) atau banyak sel (multiseluler). Jamur uniseluler disebut khamir. Jamur multiseluler terdiri atas kapang dan cendawan. Kapang berbentuk filamen, sedangkan cendawan berbentuk tubuh buah.

B.   CARA HIDUP JAMUR
Jamur menyerap zat organik dari lingkungannya. Sebelum diserap, zat organik kompleks akan diuraikan menjadi zat organik sederhana oleh enzim yang dikeluarkan jamur. Penguraian atau pencernaan zat organik di luar sel atau tubuh jamur ini disebut sebagai pencernaan ekstraseluler. Bahan organik yang diserap selain digunakan langsung untuk kelangsungan hidupnya, juga ada yang disimpan dalam bentuk glikogen.
Jamur bersifat heterotrof atau memperoleh zat organik dari hasil sintesis organisme lain. Zat organik dapat berasal dari sisa-sisa organisme mati dan bahkan tak hidup atau dari organisme hidup. Berdasarkan cara memperoleh makanannya, jamur bersifat saprofit, parasit, dan mutual.
1.    Saprofit
Jamur yang bersifat saprofit memperoleh zat organik dari sisa-sisa organisme mati dan bahan tak hidup. Misalnya serasah (ranting-ranting dan daun yang telah gugur dan melapuk), daun, pakaian, dan kertas. Jamur dengan sifat ini di alam berperan sebagai pengurai (dekomposer) utama. Penguraian oleh jamur menyebabkan pelapukan dan pembusukan. Berikan contohnya!
2.    Parasit
Jamur yang bersifat parasit memperoleh zat organik dari organisme hidup lain. Jamur dengan sifat ini merugikan organisme inangnya karena dapat menyebabkan penyakit. Jamur yang bersifat parasif dapat dibedakan menjadi parasit obligat dan parasit fakultatif. Cari tahu perbedaan keduanya dengan teman sebangkumu!
3.    Mutual
Jamur dengan sifat mutual hidup saling menguntungkan dengan organisme inangnya. Contohnya jamur yang bersimbiosis dengan ganggang hijau biru atau ganggang hijau membentuk lumut kerak (lichen). Jamur membantu ganggang menyerap air dan mineral, sedangkan ganggang akan menyediakan bahan orgnaik hasil fotosintesisnya bagi jamur. Contoh lain adalah jamur yang bersimbiosis dengan akar tanaman tingkat tinggi membentuk mikoriza. Jamur akan meningkatkan penyerapan air dan mineral dari tanah oleh akar tumbuhan.

Habitat Jamur
Jamur hidup pada lingkungan yang beragam. Habitat jamur berada di darat (terestrial) dan di tempat-tempat yang lembap. Meskipun demikian banyak pula jenis jamur yang hidup pada organisme atau sisa-sisa organisme di laut atau air tawar. Jamur dapat hidup di lingkungan asam, misalnya pada buah yang asam. Jamur juga dapat hidup pada lingkungan dengan konsentrasi gula yang tinggi, misalnya pada selai. Jamur yang hidup bersimbiosis dengan ganggang membentuk lumut kerak dapat hidup di habitat yang ekstrim, misalnya gurun, gunung salju, dan kutub. Jenis jamur lainnya dapat hidup pada tubuh organisme lain secara parasit maupun simbiosis.
Khamir dan kapang dapat tumbuh dalam substrat yang mengandung gula yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Khamir bersifat aerob fakultatif, artinya dapat tumbuh baik dalam keadaan aerob maupun keadaan anaerob. Sedangkan kapang merupakan mikroorganisme aerob obligat.
Jamur dapat tumbuh dalam kisaran suhu yang luas dengan suhu optimum saprofitik 22 – 30 0C dan jamur patogenik memiliki suhu optimum lebih tinggi, biasanya 30 – 37 0C. beberapa jamur dapat tumbuh mendekati suhu 00C.

C.   REPRODUKSI JAMUR
Jamur bereproduksi secara aseksual maupun secara seksual. Secara aseksual, jamur bereproduksi dengan pembelahan (satu sel membagi diri membentuk dua sel anakan yang identik), pembentukan tunas (satu sel anak tumbuh dari penonjolan kecil pada sel induknya) atau pembentukan spora. Pembentukan spora aseksual ini berfungsi untuk menyebarkan calon individu baru yang dibentuk dalam jumlah yang banyak. Ada 5 jenis spora aseksual, yaitu sebagai berikut.
1.    Konidiospora è spora yang dibentuk di ujung atau di sisi suatu hifa
2.    Sporangiospora è spora yang dibentuk di dalam kantong sporangium
3.    Oidium atau Artrospora è spora yang terbentuk karena terputusnya sel-sel hifa
4.    Klamidospora è spora yang terbentuk dari sel-sel somatik hifa yang berdinding tebal
5.    Blastospora è tunas atau kuncup pada sel-sel khamir

            Spora seksual dihasilkan dari peleburan dua nukleus. Ada beberapa tipe spora seksual, yaitu sebagai berikut.
1.    Askospora è spora yang terbentuk dari kantong askus. Terdapat 8 askospora dalam setiap kantong askus
2.    Basidiospora è spora yang terbentuk diatas struktur basidium.
3.    Zigospora è spora besar berdinding tebal yang terbentuk ketika ujung-ujung kedua hifa pada beberapa jamur melebur
4.    Oospora è spora yang terbentuk dalam struktur betina khusus yang disebut oogonium.

D.   KLASIFIKASI JAMUR
Jamur diklasifikasikan berdasarkan ciri-ciri spora seksual dan tubuh buah yang ada selama tahap-tahap seksual dalam daur hidupnya. Jamur dibedakan menjadi 4 kelompok, yaitu Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota.
1.    Zygomycota
Ciri-ciri subdivisi Zygomycota yaitu:
a.    Hifa tidak bersekat
b.    Hidup di darat, di atas tanah, atau pada tumbuhan dan hewan yang telah membusuk
c.    Ciri khas dari kelas ini ialah terbentuknya spora istirahat yang disebut zigospora yang terdapat dalam zigosporangium dan dihasilkan dari persatuan dua gametangia (kopulasi gametangium/gametangiogami).
d.    Miselium terdiri dari hife yang senositik
e.    Spora terdapat di sporangium yang dapat menghasilkan sekitar 50.000 spora.k
f.     Berkembangbiak
g.    secara seksual melalui pembentukan zigospora sebagai hasil peleburan hifa (+) dan hifa (-) merupakan spora istirahat memiliki dinding tebal
h.    secara asexual menggunakan spora dalam spongarium /konidum : Konidiospora
i.      Contohnya adalah: Rhizopus oligosporus, Rhizopus stolonifer,, Rhizopus nigricans

2.    Ascomycota
Ciri-ciri subdivisi Ascomycota antara lain:
a.    Hifa bersekat
b.    Jamur yang ber-askus (kantung yang berbentuk gada, silinder atau bulatdimana askus ini untuk pembentukan spora secara miosis , dengan produk sporanya disebut : askospora
c.    Askus-askus dapat terbentuk dalam suatu badan buah yang disebut askokarp.
d.    Ada 4 macam tipe askokarp: 1. Apotesium 2. Peritesium 3. Kleistotesium 4. Askostroma.
e.    Dinding sel mengandung glukan dan selulose, tidak mengandung khitin.
f.     bentuk ada yang uniseluler dan multiseluler
g.    hidup ada yang bersifat parasit dan ada juga yang bersifat saprofit.
h.    Reproduksi seksual secara oogami dengan membentuk spora yang dihasilkan dalam suatu kantung (askus) membentuk askospora berjumlah 8
i.      Reproduksi vegetatif dilakukan dengan fragmentasi, pembelahan sel, pembentukan tunas. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan konidium membentuk konidiospora, yaitu spora yang dihasilkan secara berantai pada ujung suatu hifa
j.      Contohnya yaitu: Aspergillus, Penicillium, Saccharomyces, Neurospora, Higrophorus, Morcella deliciosa.

3.    Basidiomycota
Ciri-ciri subdivisi Basidiomycota antara lain:
a.    Hifa bersekat
b.    Berkembangbiak secara seksual dengan membentuk basidiospora, yaitu spora yang dihasilkan pada basidium yang terdapat dibagian bawah bilah dari tudung , umumnya berjumlah 2 - 4 buah, berinti tunggal, secara aseksual dengan membentuk konidiospora, yaitu spora yang dihasilkan secara berantai pada ujung suatu hifa
c.    berukuran besar (Makroskopis), walapun ada juga yang berukuran kecil (Mikroskopis).
d.    Seluruh Basidium berkumpul membentuk suatu badan yang disebut Basidiokarp
e.    Contoh Jamur: Pucinia graminae, Volvariella Volvacea (jamur merang), Ustilago maydis, Auricularia polytricha (jamur kuping), Pleurotus ostreatus - wild, Amanita palloides

4.    Deuteromycota
Ciri-ciri Subdivisi Deutereomycota antara lain:
a.   Hifa bersekat
b.   Jamur ini biasa disebut jamur tidak sempurna atau Jamur Imperfectii karena reproduksinya hanya secara asexual
c.   Berkembangbiak secara aseksual dengan fragmentasi atau dengan Konidium dengan membentuk konidiospora Perkembangbiakan seksual belum diketahui
d.   Contoh jamur adalah: Epidermophyton menyebabkan penyakit pada sela jari kaki, Mycosporium penyebab penyakit kurap., Fusarium, Mycosporium, Verticellium, dan Cercos parasit pada tumbuhan.

ASOSIASI KEHIDUPAN JAMUR/SYMBIOTIC
A. LICHENES (Lumut Kerak)
ü  Merupakan simbiosis mutualisme antara sel ganggang dengan jamur dimana huhungan antara kedua organisme tersebut adalah sedemikian rupa hingga membentuk suatu talus tunggal.
ü  Komponen fungi disebut mikobion dan komponen alga disebut fikobion.
ü  Mikobionnya sebagian besar adalah Ascomycetes hanya beberapa saja yang Basidiomytes atau Deutromycetes.
ü  Fikobion umumnya dari Chlorophyceae yang bersel tunggal atau dari Cyanophyceae.
ü  Reproduksi: talus lichenes dapat memperbanyak diri dengan fragmentasi talusnya, dengan diaspora. Diaspora ada 2 macam yaitu isidia dan soredia/soredium).

B. MIKORHYZA
ü  adalah struktur yang terbentuk karena adanya simbiosis jamur dan akar tumbuhan tinggi
ü  Tipe Mikoriza ditinjau dari struktur anatomi, adalah sebagai berikut: Ektomikoriza, Endomikoriza dan Ektendomikoriza
ü  Keuntungan tumbuhan dengan adanya Mikoriza adalah sebagai berikut:
·         Pertumbuhannya lebih cepat dan dapat meningkatkan penyerapan unsur harta (terutama fosfat)
·         Tumbuhan lebih tahan kekeringan karena Mikoriza dapat meningkatkan ketersediaan air
·         Mikoriza melindungi akar dari infeksi organisme yang patogen 4)Mikoriza dapat membentuk hormon auksin, sitokinin, dan giberelin yang berpengaruh dalam peningkatan pertumbuhan tumbuhan

E.    PERANAN JAMUR
Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang merugikan maupun yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi berbagai jenis, antara lain sebagai berikut.
a.    Volvariella volvacea (jamur merang) dan Auricularia polytncha (jamur kuping) berguna sebagai bahan pangan berprotein tinggi.
b.    Rhizopus oryzae dan Neurospora crassa berguna dalam industri bahan makanan. Rhizopus oryzae berperan dalarn proses pembuatan tempe dan Neurospora crassa berperan dalam proses pembuatan oncom.
c.    Khamir Saccharonryces cerevisiae berperan dalam pembuatan keju, roti, dan bir.
d.    Aspergillus wentii atau A. oryzae untuk pembuatan kecap.
e.    Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.
f.     Higroporus, dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.
Selain peranan yang menguntungkan, beberapa jamur juga memiliki peranan yang merugikan, antara lain sebagai berikut.
a.    Rhizopus stolonifer menyebabkan roti atau nasi menjadi basi.
b.    Fusarium, menyebabkan penyakit pada tebu, padi, pisang, tomat, dan umbi kentang.
c.    Ustilago scitaminae (jamur karat), parasit pada tanaman dikotil dan rumput-rumputan.
d.    Puccinia graminis (jamur api), parasit pada rumput-rumputan, sepeti jagung dan tebu.
e.    Pneumonia cannii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru manusia.
f.     Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.
g.    Malassezia furfur, menyebabkan penyakit panu.
h.    Aspergillus flavus dapat menghasilkan aflatoksin ya:ng dapat mengakibatkan kanker.

SUMBER BUKU:
Campbell, N.A., Reece, J.B. & Mitchell, L.G.  2002. Biology Fifth Edition. Benjamin Cummings Addison Wesley Longman Inc.
Kavanagh, Kevin. 2005. Fungi (Biology and Application). Department of Biology National University of Ireland Mynooth. John Wiley & Son, Ltd.
Pelczar, M., & Chain. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Terjemahan Ratna Siri Hadioetomo. _Elements of Microbiology. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Prescott, Harley, & Klein. 2003. Microbiology Fifth Edition. New York:  McGraw-Hill.
Tortora, Funke, & Case. 2003. Microbiology an Introduction Eighth Edition. San Fransisco: Pearson Benjamin Cummings.

EVALUASI DIRI

1.     Jamur tidak dapat digolongkan ke dalam tumbuhan karena.... 
a.     dinding selnya dari kitin atau selulosa 
b.    hifanya ada yang tidak bersekat melintang 
c.     membentuk spora 
d.    tidak memiliki klorofil 
e.     bersifat autotrof

2.     Oleh karena tidak memiliki klorofil, jamur hidup secara.... 
a.   autotrof 
b.   heterotrof 
c.   kemoautotrof 
d.   fotoautotrof 
e.   simbiosis

3.     Ada suatu jamur mikroskopik yang hifanya bersekat melintang, intinya dua, menghasilkan konidia, tetapi belum diketahui reproduksinya. Jamur tersebut digolongkan.... 
a.   Zygomycota 
b.   Ascomycota 
c.   Basidiomycota 
d.   Deuteromycota 
e.   Oomycota

4.     Dinding sel jamur sebagian besar tersusun atas.... 
a.   kitin 
b.   ion-ion organic
c.   polifosfat 
d.   lipid 
e.   glukan
5.     Jamur yang digunakan untuk pembuatan tempe tempe adalah....
a.      Amanita muscaria 
b.     Saccharomyces cereviceae 
c.     Penicillium notatum 
d.     Neurospora crassa 
e.     Rhizopus oryzae

6.     Sel tubuh jamur bersifat senositik, artinya
a.     Memiliki dinding sel dari kitin
b.    Tidak memiliki inti sel
c.     Tidak bersekat dan berinti banyak
d.    Tidak memiliki klorofil dan sitoplasma
e.     Tidak mampu mengadakan pembelahan sel 
7.     Kelompok jamur yang membentuk zigospora adalah. . .
a.     Ascomycota
b.    Deuteromycota
c.     Zigomycota 
d.    Basidiomycota
e.     Chytridiomycota

8.     Konjugasi antara dua hifa yang berbeda pada zygomycota akan menghasilkan. . . .
a.     Spora
b.    Zigospora
c.     Sporangium
d.    Askospora
e.     Hifa 

9.     Berikut ini ciri- ciri suatu organisme:
1)   Dinding sel dari selulosa
2)   Tipe sel eukariotik
3)   Berbentuk hifa
4)   Tipe sel prokariotik
5)   Tidak berklorofil
Ciri- ciri yang dimiliki oleh jamur adalah nomor….
a.   1), 2), dan 3)     d. 2), 4), dan 5)
b.   1), 3), dan 4)     e. 3), 4), dan 5)
c.   2), 3), dan 5)

10.    Yang merupakan ciri- ciri Zygomycota adalah….
a.   Saprofit, hifanya tidak bersekat
b.   Parasit, hifanya bersekat
c.   Saprofit, hifanya bersekat
d.   Membentuk konidia, hifanya tidak bersekat
e.   Membentuk stolon, hifanya bersekat
11.    Reproduksi aseksual pada Zygomycota biasanya merupakan….
a.   Zygospora        d. konidiofor
b.   Spora               e. zoospora
c.   Sporangium

12.    Berikut ini  beberapa contoh jenis jamur:
1)   Rhyzopus oryzae
2)   Phytophtora infestans
3)   Saccharomyces cereviceae
4)   Penicillium notatum
5)   Aspergillus wentii
6)   Aspergillus fumigatus
Diantara jamur- jamur tersebut yang berperan dalam industri minuman dan makanan adalah….
a.   1), 2), dan 3)      d. 2), 3), dan 6)
b.   1), 2), dan 4)      e. 4), 5), dan 6)
c.   1), 3), dan 5)

13.    Jenis jamur Penicillium yang mampu menghasilkan antibiotic adalah….
a.      Penicillium notatum dan Penicillium Camemberti
b.      Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum
c.      Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti
d.      Penicillium roqueforti dan Penicillium chrysogenum
e.      Penicillium chrysogenum dan Penicillium camemberti

14.    Liken atau lumut kerak merupakan organisme hasil simbiosis antara….
a.      Jamur Ascomycota dengan Cyanobacteria
b.      Jamur Ascomycota dengan Rhodophyta
c.      Jamur Deutromycota dengan Cyanobacteria
d.      Jamur tiram dengan Pyrrhophyta
e.      Jamur Zygomycoya dengan Cyanobacteria

15.  Jamur yang menghasilkan alfatoksin adalah ....
a.     Aspergillus flavus
b.    Aspergillus wentii
c.     Aspergillus zoyae
d.    Aspergillus oryzae
e.     Aspergillus niger


Tidak ada komentar:

Posting Komentar