Sabtu, 19 Maret 2011

TANAMAN PACAR CINA (Aglaia odorata Lour.)

oleh
Alit Adi Sanjaya

Tanaman Pacar Cina (Aglaia odorata Lour.) merupakan tanaman yang termasuk kedalam bentuk hidup perdu (shrub). Tanaman perdu memiliki ciri tanamannya berkayu, tidak pernah tinggi, tidak memiliki sumbu batang utama tetapi mempunyai beberapa batang yang lebih kurang sama besar yang berasal dari percabangan dekat ke tanah (Adnyana & Arnyana, 2001). Secara umum tanaman pacar cina memiliki tinggi sekitar 2 - 6 meter, batang tanaman berkayu, memiliki percabangan banyak, tangkai berbintik-bintik kelenjar berwarna hitam. Memiliki daun majemuk menyirip ganjil, bentuk bundar telur sungsang, panjang 3 - 6 cm, lebar 1 - 3,5 cm, ujung runcing, pangkal meruncing, tepi rata, permukaan licin mengilap terutama daun muda. Bunga dalam malai rapat, panjangnya 5 - 16 cm, warnanya kuning dan harum. Buah buni, bulat lonjong, warnanya merah, panjang 6 – 7 mm, dengan ruang 1 - 3 biji 1 - 3. Perbanyakan tanaman pacar cina ini biasanya dengan cara perbanyakan melalui cangkok.

Adapun klasifikasi dari tanaman pacar cina adalah sebagai berikut. 
    Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
    Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
    Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
    Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
    Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
    Sub Kelas: Rosidae
    Ordo: Sapindales
    Famili: Meliaceae
    Genus: Aglaia
    Spesies: Aglaia odorata Lour.

       Tanaman pacar cina (Aglaia odorata Lour.) meruapakan salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar dalam pembuatan biopestisida. Tanaman pacar air ini banyak mengandung bahan kimia aktif (bioaktif) seperti minyak atsiri, alkaloid, dammar, saponin, garam mineral dan zat tannin. Pacar cina juga mengandung rokaglamida (golongan benzopiran) yang berfungsi sebagai racun perut dan racun kontak (Endro, 2008). Adanya kandungan zat kimia dalam tanaman pacar cina ini banyak dimanfaatkan sebagai bahan dalam pembuatan pestisida alami. Berikut aka dijelaskan beberapa zat yang terkandung di dalam tanaman pacar cina (Aglaia odorata Lour.).
1.      Alkaloid
Alkaloid adalah sebuah golongan senyawa basa nitrogen yang kebanyakan heterosiklik dan terdapat di tumbuhan (tetapi ini tidak mengecualikan senyawa yang berasal dari hewan). Asam amino, peptida, protein, nukleotid, asam nukleik, gula amino dan antibiotik biasanya tidak digolongkan sebagai alkaloid. Dengan prinsip yang sama, senyawa netral yang secara biogenetik berhubungan dengan alkaloid termasuk digolongan ini. Alkaloid biasanya diklasifikasikan menurut kesamaan sumber asal molekulnya (precursors),didasari dengan metabolisme jalur (metabolic pathway) yang dipakai untuk membentuk molekul itu. Kalau biosintesis dari sebuah alkaloid tidak diketahui, alkaloid digolongkan menurut nama senyawanya, termasuk nama senyawa yang tidak mengandung nitrogen (karena struktur molekulnya terdapat dalam produk akhir. sebagai contoh: alkaloid opium kadang disebut "phenanthrenes"), atau menurut nama tumbuhan atau binatang dimana senyawa itu diisolasi. Jika setelah alkaloid itu dikaji, penggolongan sebuah alkaloid dirubah menurut hasil pengkajian itu, biasanya mengambil nama amine penting-secara-biologi yang mencolok dalam proses sintesisnya. Alkaloid dihasilkan oleh banyak organisme, mulai dari bakteria, fungi (jamur), tumbuhan, dan hewan. Ekstraksi secara kasar biasanya dengan mudah dapat dilakukan melalui teknik ekstraksi asam-basa. Rasa pahit atau getir yang dirasakan lidah dapat disebabkan oleh alkaloid.
2.      Tannin
Tanin dinamakan juga asam tanat dan asam galotanat, ada yang tidak berwarna tetapi ada juga yang berwarna kuning atau coklat. Asam tanat mempunyai berat molekul 1.701, Tanin terdiri dari sembilan molekul asam galat dan molekul glukosa (Harborne, 1984)Tanin merupakan substrat kompleks yang berada pada beberapa tanaman. Tanin memiliki campuran polifenol yang sulit untuk dipisahkan karena substrat ini sulit untuk mengkristal, mudah teroksidasi dab berpolimerisasi dalam larutan dan kelarutannya dalam pelarut sangat rendah. oleh karena itu untuk memisahkan atau mengisolasikan senyawa tannin sangat sulit. Tanin juga dapat menyamak kulit dengan cara mengikat protein menjadi tahan terhadap enzim proteoilitik. Tanin terbagi menjadi 2 kelas secara kimia yaitu berdasarkan adanya gugus fenolik yang tercakup pada masing-masing kelas. Kelas pertama terdiri asam gallic yang berhubungan dengan ikatan polyhidrik yang merupakan esterifikasi dari glukosa. Sedangkan kelas kedua menujukkan yang merupakan nonhydrooable yang juga mengandung gugus fenol tetapi jarang yang berikatan dengan karbohidrat dan protein. Atau lebih dikenal dengan kelas yang terkondensasi dan kelas yang terhidrolisis. Kedua kelas in ini tersebar luas pada alam.
3.      Rokaglamida
Rokaglamida merupakan senyawa turunan golongan benzopiran yang berfungsi sebagai racun perut dan racun kontak untuk serangga. Rokaglamida merupakan insektisida botani yang berpotensi baik untuk digunakan dalam sistem pengendalian hama terpadu pada tanaman kubis-kubisan. Insektisida  ini dapat mempengaruhi interaksi herbivora-parasitoid, misalnya menekan sintasan, mempengaruhi tingkat parasitisasi dan pertahanan herbivora terhadap serangan parasitoidnya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh senyawa rokaglamida terhadap pengendalian hama Crocidolomia binotalis Zell.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar