Selasa, 12 April 2011

KONSEP HINDU YANG DAPAT DIKAITKAN DENGAN TEORI EVOLUSI

Oleh
Alit Adi Sanjaya

Salah satu konsep Hindu (local genious) yang dapat dikaitkan dengan konsep evolusi adalah awatara. Teori evolusi merupakan buah filsafat materialistik yang muncul bersamaan dengan kebangkitan filsafat-filsafat kuno (Wijana, 2009). Awatara merupakan inkarnasi dari Tuhan Yang Maha Esa maupun manifestasinya yang turun ke dunia, mengambil suatu bentuk dalam dunia material, guna menyelamatkan dunia dari kehancuran dan kejahatan, menegakkan dharma dan menyelamatkan orang-orang yang melaksanakan kebenaran (Wikipedia, 2009). Agama Hindu mengenal adanya Dasa Awatara yang diyakini sebagai penjelmaan material Dewa Wisnu dalam misi penyelamatan dunia. Apabila dikaji secara sains dan ilmiah, konsep awatara memiliki banyak makna dan filsafat yang dapat dikaji. Filsafat Dasa Awatara menunjukkan adanya perkembangan kehidupan dan peradaban manusia yang ada di bumi. Setiap Awatara merupakan lambang dari setiap  perkembangan jaman yang terjadi. Berikut dijelaskan beberapa awatara dengan maknanya.
  1. Matsya Awatara merupakan lambang bahwa kehidupan yang terjadi pertama kali di bumi berawal dari air.
  2. Kurma Awatara memiliki makna bahwa adanya perkembangan lebih lanjut dari peralihan hewan air menjadi hewan darat. Artinya ada perkembangan lebih lajut, munculnya hewan amphibia.
  3. Wahara Awatara memiliki makna bahwa terjadi kehidupan yang lebih lanjut terjadi di darat.
  4. Narasimba Awatara mengandung makna bahwa dimulainya evolusi mammalia.
  5. Wamana Awatara mengadung makna bahwa melambangkan perkembangan makhluk yang disebut manusia namun belum sempurna.
  6. Parashurama Awatara melambangkan bahwa terjadi perkembangan manusia ke tingkat yang lebih manusia.
  7. Rama Awatara melambangkan bahwa sudah mulai terjadinya peradaban manusia untuk memulai pemerintahan.
  8. Krishna Awatara melambangkan terjadinya kecakapan hidup manusia yang lebih kompleks yang memajukan peradaban manusia, yang mahir dalam pengetahuan dan kesenian.
  9. Balarama Awatara melambangkan adanya peradaban ke arah bidang pertanian.
  10. Budha Awatara melambangkan terjadi kemajuan di bidang sosial dalam hubungan manusia.

Berdasarkan penjelaskan diatas, dapat dijelaskan bahwa sebenarnya antara konsep ilmiah dengan konsep agama pada bidang-bidang tertentu terdapat kesamaan konsep yang sejalan. Konsep evolusi sebagai salah satunya merupakan kajian yang dapat dijelaskan dari sisi agama, khususnya agama Hindu. Filsafat Awatara yang diyakini oleh umat Hindu ternyata memiliki kesamaan dengan konsep ilmiah yang menjelaskan proses terjadinya kehidupan paling awal sampai dengan saat ini yang bersifat progresif (menuju ke arah kompleksitas organisasi kehidupan).
Apabila di kaji dari teori evolusi, pemikiran-pemikiran evolusi yang hampir kena adalah pemikiran dari Lammarck. Teori Lammarck menyatakan bahwa di bumi mula-mula timbul makhluk hidup yang sederhana yanga sederhana, akan tetapi makhluk yang sederhana ini kemudian dalam tempo yang panjang sekali timbulah jenis-jenis makhluk yang hidup sampai sekarang, tanpa ada penghentian jelannya kehidupan. Teori evolusi mengganggap manusia sebagai akhir evolusi. Kajian dari segi Agama Hindu menyatakan bahwa awatara yang terakhir adalah Kalki Awatara yang akan muncul pada akhir dari jaman Kaliyuga. Pernyataan ini sangat sejalan dengan teori evolusi yang menyatakan bahwa manusia merupakan akhir evolusi.
Secara ilmiah memang benar bahwa kehidupan yang pertama terjadi di dalam air (laut) (Lehninger, 1982).  Pernyataan ini sanmgat sejalan dengan pemikiran Hindu bahwa awatara yang pertama adalah Matsya Awatara, yang merupakan penjelmaan materialistik dari Dewa Wisnu dalam bentuk ikan yang tentu ada di laut. Memang secara ilmiah tidak menyatakan bahwa kehidupan pertama adalah hewan (ikan), tetapi, nilai filsafat yang terkandung dalam konsep Hindu mengenai Matsya Awatara adalah bahwa kehidupan yang pertama terjadi di dalam air (laut).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar