oleh
Alit Adi Sanjaya
Otak manusia dibuat dengan prinsip FUNGSI MENENTUKAN STRUKTUR. Hemisferik asimetris. Pernahkah kalian mengenal kata tersebut??? Hemisferik asimetris adalah istilah yang umum dipakai dalam dunia kedokteran untuk menyebut otak kiri dan otak kanan. Istilah ini muncul karena diketahui bahwa terdapat perbedaan histologis maupun anatomis antara otak kiri dan otak kanan kita. Walaupun secara sekilas tampak bahwa kedua belahan otak kita terlihat sama. Adanya perbedaan ini membuat adanya spesialisasi fungsi pada masing-masing belahan. Berikut delapan perbedaan antara otak belahan kiri dan belahan kanan.
- Belahan kanan memiliki ukuran lebih besar dan lebih berat dibanding belahan kiri. Badan sel yang membentuk warna kelabu pada otak lebih banyak pada belahan kanan.
- Daerah pengaturan pendengaran (cortex auditory primer) pada Gyrus Heschi lebih besar pada belahan kanan. Ini berhubungan dengan kegiatan berbahasa dan seni.
- Daerah thalamus bernama nucleus posterior lateral lebih besar pada belahan kiri. Sementara belahan lainnya bernama nucleus geniculatum medial lebih besar di belahan kanan. Thalamus kiri memang dominan dalam pengaturan berbahasa,
- Fissura Sylvii (fisura lateralis) lebih dalam pada belahan kiri. Akibatnya daerah kulit otak bernama temporal-parietal cortex lebih luas pada belahan kanan. Ini berhubungan dengan fungsi spasial.
- Daerah Broca yang mengatur berbahasa lebih tampak pada 1/3 bagian permukaan belahan kanan. Daerah ini berhubungan dengan bunyi bahasa atau suara.
- Neurotransmiter berbeda penyebaran dan jumlahnya pada kedua belahan otak.
- Belahan otak kanan lebih luas kedepan, belahan otak kiri lebih luas ke belakang.
- Perbedaan kedua belahan lebih jelas pada kedua jenis kelamin dan pada pemakai tangan yang berbeda.
Namun, jika diamati perbedaan fungsi kedua belahan mampu menghasilkan paduan yang sangat serasi dan lengkap. Kedua belahan otak yang berfungsi secara optimal akan dapat melahirkan jenis pikiran genius.
Disandur kembali dari buku "Unlimited Potency of the Brain" karangan Dr. Taufiq Pasiak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar