oleh
Alit Adi Sanjaya
A. SISTEM GERAK
Sistem gerak pada hewan vertebrata dibangun oleh 2 komponen yaitu rangka (skeleton) dan otot (musculus).
a. RANGKA (Skeleton)
Rangka sebagai pendukung sistem gerak pada hewan memiliki beberapa fungsi sebagai berikut.
· Untuk menyokong dan menopang tubuh
· Untuk memberi bentuk tubuh
· Untuk melindungu bagian tubuh yang lunak
· Sebagai alat gerak pasif
· Tempat melekatnya otot
· Tempat penimbunan mineral
· Tempat pembentukan sel-sel darah
Sistem rangka pada manusia secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua yaitu skeleton aksial dan skeleton apendikular. Skeleton aksial merupakan pendukung postur tubuh, sedangkan skeleton apendikular mendukung gerak berpindah.
Pembagian Rangka
Berdasarkan posisi dalam tubuh, terdapat dua jenis rangka yaitu:
1. Rangka aksial
2. Rangka apendikular
Berdasarkan bentuknya, tulang dapat dibedakan menjadi 4 jenis yaitu:
1. Tulang pipa
2. Tulang pipih
3. Tulang pendek
4. Tulang tak berarturan
Berdasarkan zat penyusunnya, terdapat dua jenis tulang, yaitu:
1. Tulang keras (tulang sejati)
2. Tulang rawan (kartilago)
Hubungan Antar Tulang
Untuk membentuk rangka, tulang berhubungan dengan yang satu dengan yang lainnya yang dihubungkan oleh berbagai macam jaringan. Hubungan antar tulang disebut artikulasi atau persendian. Sendi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu sebagai berikut.
1. Diarthrosis, merupakan persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan yang bebas, terdiri dari:
a. Sendi luncur, contoh: hubungan ruas-ruas tulang belakang
b. Sendi engsel, contoh: lutut, siku, ruas jari
c. Sendi putar, contoh: tl lengan atas dengan tl pengumpil
d. Sendi pelana, contoh: tl ibu jari dengan tl telapak tangan
e. Sendi peluru, contoh: tl paha dengan tl pinggul
2. Sinarthrosis, merupakan hubungan antar tulang yang memungkinkan terjadinya sedikit gerakan atau tidak terjadi gerakan, terdiri atas:
a. Sinkondrosis, contoh hubungan tl iga dengan tl dada
b. Sinfibrosis, contoh: sutura tengkorak
b. OTOT (Musculus)
Tulang pada tubuh kita hanya dapat bergerak apabila digerakkan oleh otot. Hal ini desebabkan karena otot mampu berkontraksi dan berelaksasi. Oleh sebab itu otot disebut sebagai alat gerak aktif. Otot mempunyai kemampuan untuk menggerakkan berbagai bagian tubuh karena mempunyai kemampuan berkontraksi. Jaringan otot dibedakan menjadi tiga jenis yaitu:
1. Otot polos
Otot polos merupakan jaringan otot dengan ciri-ciri sebagai berikut.
a. Sel-selnya membentuk kumparan halus dimana setiap sel mengandung satu inti sel di tengah-tengah berbentuk oval.
b. Mempunyai serabut (fibril) yang homogen
c. Gerakannya tidak disadari atau tidak menuruti kehendak kita
d. Reaksi terhadap rangsangan lambat
e. Dapat ditemukan pada dinding saluran pernapasan, saluran pencernaan, pembuluh darah, pembuluh getah bening dan kulit
f. Berfungsi untuk memberikan gerakan di luat kemauan, seperti gerakan makanan pada saluran pencernaan
2. Otot lurik
Otot lurik merupakan jaringan otot dengan ciri-ciri sebagai berikut.
a. Disebut juga otot rangka karena sebagian besar otot ini melekat pada rangka
b. Sel-selnya mempunyai banyak inti yang terletak di bagian pinggir
c. Mempunyai fibril dan setiap fibril tersusun atas miofibril dan setiap miofibril tersusun atas senyawa protein rangkap; aktin dan miosin
d. Gerakannya disadari atau menuruti kehendak kita
e. Reaksi terhadap rangsangan cepat
f. Berfungsi untuk menggerakkan tulang dan melindungi rangka dari benturan.
3. Otot jantung
Otot jantung merupakan jaringan yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
a. Strukturnya menyerupai lurik, sedangkan sifatnya menyerupai otot polos
b. Sel-selnya berinti satu
c. Gerakannya tidak disadari atau tidak menuruti kehendak kita
d. Reaksi terhadap rangsangan lambat
e. Fungsinya terlihat apabila otot jantung mengalami kontraksi sehingga menimbulkan tenaga yang sangat penting untuk memompa darah keluar dari jantung.
Otot polos Otot lurik Otot jantung |
Mekanisme Kerja Otot
Ada stimulus: asetilkolin dikeluarkan sel saraf, merangsang retikulum sarko-plasmik mengeluarkan ion kalsium (Ca +2).
a. Ion Ca +2 diikat oleh troponin, shg strukturnya berubah dan diiringi dg terbukanya ikatan aktin-myosin.
b. Aktin bergerak ke tengah sarkomer shg terjadi kontraksi (tandanya: sarkomer memendek ±1%).
c. Kontraksi selesai: ion kalsium dipompa kembali ke Ret. Sarcoplasma dg bantuan energi (ATP) dari hasil hidrolisis, sampai konsentrasi ion kalsium < 10 -7 Molar, troponin kembali ke formasi semula
Tidak ada komentar:
Posting Komentar