Oleh
Alit Adi Sanjaya
Pengelolaan lingkungan adalah usaha sadar untuk memelihara dan memperbaiki mutu lingkungan (Soemarwoto, 1996). Upaya pengeloaan air sungai merupakan suatu langkah yang terpadu yang dilakukan oleh semua pihak yang terlibat dan bertujuan untuk menjaga agar kualitas air berada pada kualitas standar. Langkah operasional untuk pengelolaan kualitas air yang ada di Sungai unda adalah dengan menanamkan kesadaran kepada penduduk setempat untuk selalu menjaga kebersihan air Sungai unda. Bagi penduduk setempat, hendaknya tidak membuang sampah, air cucian ke dalam badan sungai.
Air (air limbah industri) yang telah digunakan untuk kegiatan industri dan teknologi tidak boleh langsung dibuang ke lingkungan karena dapat menyebabkan pencemaran. Limbah tersebut harus diolah terlebih dahulu agar mempunyai kualitas yang sama dengan kualitas air lingkungan, jadi limbah industri harus mengalami proses daur ulang sehingga dapat dibuang ke lingkungan tanpa menyebabkan pencemaran air (Wardhana, 2001).
Menurut Setiawan (2004), terdapat lima pendekatan dalam pengelolaan lingkungan, yaitu sebagai berikut.
1) Pendekatan ekologis
Pendekatan ekologis dalam pengelolaan lingkungan dapat didefinisikan sebagai pengalokasian dan pengelolaan lingkungan yang didasarkan atas prinsip-prinsip ekologis terutama hubungan antar berbagai komponen dalam satu sistem lingkungan fisik dan biologis.
Pendekatan ekologis menekankan kaitan yang erat antara berbagai jenis makhluk hidup dan lingkungan fisik mereka, maka strategi pendekatan dalam pengelolaan lingkungan didasarkan atas proses-proses yang terjadi dalam lingkungan alam antara lain: hirarkhis biologis, integritas ekologis, suksesi, serta keseimbangan ekologis.
Pendekatan ekologis mempunyai kekurangan, serta ketidakmampuannya menjelaskan komponen kedua sistem lingkungan, yakni sistem sosial serta proses interaksi antara komponen kedua sistem lingkungan, yakni sistem sosial serta proses interaksi antara komponen manusia dengan lingkungan fisik. Dengan kata lain pendekatan ekologis dianggap kurang mampu untuk memecahkan persoalan-persoalan baru lingkungan, khususnya proses-proses perubahan lingkungan dimana intervensi manusia begitu dominan.
2) Pendekatan ekonomis
Pendekatan ekonomis dalam pengelolaan lingkungan menekankan pada perhitungan-perhitungan rasional dalam pengalokasian dan pemanfaatan sumber daya dan lingkungan dalam kerangka sistem ekonomi yang terbuka dan kompetitif.
3) Pendekatan teknologis
Pendekatan teknologis dalam pengelolaan lingkungan yakni untuk mengoptimalkan proses eksploitasi dan pemanfaatan lingkungan serta sumber daya yang ada.
4) Pendekatan sosio-kultural
Pendekatan sosio kultural menekankan pada pentingnya memahami aspek-aspek sosial dan kultur masyarakat lokal dalam pengelolaan lingkungan. Dengan kata lain pendekatan sosio kultural menekankan bahwa perbedaan sistem sosial dan kultur akan mempengaruhi bentuk-bentuk masyarakat dalam memandang dan memanfaatkan masyarakat serta sumber daya.
5) Pendekatan sosio-politis
Pendekatan sosio politis dalam pengelolaan lingkungan didasarkan atas pemikiran tentang beragamnya kelompok-kelompok kepentingan dalam pengelolaan lingkungan yang masing-masing mempunyai persepsi dan rencana yang berbeda terhadap lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar