Oleh
Alit Adi Sanjaya
Mungkin ini terbilang aneh ketika anda mendengar - membaca judul diatas. Saya juga begitu sama dengan anda. Tapi tenang. ini bukan ide gila atau segalanya. Ada penjelasan ilmiahnya kok. Yang diperlukan cuma sedikit dari anda... Yaitu percaya.
Kalau kita mendengar istilah 'bakteri', mungkin yang terlintas dalam diri anda adalah berkaitan dengan penyakit, wabah, sakit, kematian, atau susu juga (masih teringat khan berita tentang bakteri yang ada dalam produk susu kemasan untuk anaka-anak). Tapi bakteri ini berbeda dengan bakteri-bakteri diatas. Anda tinggal pilih saja. Mau bakteri yang mengubah suasana hati anda menjadi gembira atau menjadi sedih??? Mari kita bahas satu per satu.
BAKTERI "GEMBIRA"
Penelitian mengungkapkan bahwa bakteri Mycobacterium vaccae bisa membuat orang menjadi lebih ceria-gembira. Loh kenapa??? Hal ini disebabkan karena bakteri tersebut dapat merangsang salah satu bagian dari otak kita yang terlibat dalam produksi bahan kimia serotonin. Tahu serotonin khan??? Serotonin adalah senyawa kimia yang diproduksi dalam otak untuk dapat membuat orang menjadi lebih baik dan ceria.
Ini memang sedikit terbilang aneh. Karena infeksi biasanya akan menghasilkan peradangan dan membuat seseorang merasa lebih buruk. Itu artinya bakteri Mycobacterium vaccae dapat meredam inflamasi dan memungkinkan seseorang merasakan efek serotonin.
Dimana kita bisa dapatkan bakteri ini???
Bakteri ini biasanya ditemukan dalam tanah dan dengan mudah dapat terhirup atau menempel di tangan. Kondisi ini bisa membuat terobosan baru untuk membuat obat antidepresan baru. Benar khan??
Lalu bagaimana dengan si bakteri sedih???
BAKTERI "SEDIH"
Jika seseorang terkena infeksi serius umumnya hanya bisa berada di tempat tidur dengan kondisi yang sangat lemah dan tidak dapat berbuat banyak. Kondisi ini akan membuat tubuh mencurahkan energinya untuk melawan infeksi bakteri tersebut. Sehingga hal ini dapat membuat suasana hati menjadi sedih dan terlihat depresi.
Lalu bagaimana dengan Mikroorganisme ini??
TOXOPLASMA GONDII
Toxoplasma gondii merupakan parasit yang bisa ditemukan dalam feses kucing. Sebuah studi menunjukkan sejumlah kecil Toxoplasma gondii dapat mengubah perilaku seseorang yang rentan dengan parasit ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa laki-laki dan perempuan akan memberikan respon yang berbeda terhadap infeksi Toxoplasma gondii. Laki-laki yang terinfeksi akan menyebabkan berkurangnya perhatian, menurunkan IQ da cenderung melanggar peraturan atau mengambil risiko. Bagaimana dengan perempuan???
Perempuan yang terinfeksi Toxoplasma gondii akan membuatnya lebih terbuka, ramah dan kacau.
Selain itu, Toxoplasma gondii juga telah dibuhungkan dengan gangguan kejiwaan yang lebih serius seperti skizofrenia dan gangguan bipolar. Kondisi ini memungkinkan karena Toxoplasma gondii meningkatkan dua senyawa kimia yang ada dalam otak, yaitu dopamin dan glutamat. Kedua senyawa ini memegang peranan penting dalam suasana hati seseorang (baca : mood), dan interaksi sosial seseorang.
Disandur kembali dari Dailymail, Selasa (8/2/2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar