Oleh
Alit Adi Sanjaya
Trisemester ketiga atau yang fase kehamilan terakhir merupakan saat terjadinya pertumbuhan fetus yang cepat hingga mencapai bobot sekitar 3 – 3,5 kg dan panjang 50 cm. aktivitas fetus mungkin berkurang ketika fetus mengisi seluruh ruangan yang tersedia di dalam membran embrio. Ketika fetus tumbuh dan uterus mengembang mengelilinginya maka organ abdomen ibu menjadi tertekan dan terdesak dan menyebabkan urinasi yang sering, hambatan pencernaan, dan pegal pada otot punggung. Kerja beberapa hormon yang saling berkaitan (estrogen dan oksitosin) dan regulator local (prostagladin) menginduksi dan mengatur proses kelahiran. Estrogen mencapai kadar tertinggi dalam darah ibu selama minggu terakhir kelahiran, dan memicu pembentukan reseptor oksitosin pada uterus. Oksitosin yang dihasilkan pada fetus dan pituitary posterior ibu, merangsang kontraksi yang sangat kuat oleh otot polos uterus. Oksitosin juga merangsang plasenta untuk mensekresikan prostaglandin yang meningkatkan kontraksi tersebut. Selanjutnya cekaman fisik dan emosi yang berkaitan dengan kontraksi itu merangsang pelepasan lebih banyak oksitosin dan prostaglandin yang merupakan sistem umpan balik positif yang mendasari tiga tahapan proses kelahiran. (Campbell, et all. 2004). Perkembangan janin dalam trisemester ketiga dapat dijelaskan dalam satuan minggu sebagai berikut.
1. Minggu ke 28
Lemak dalam badan mulai bertambah. Walaupun gerakan janin sudah mulai terbatas karena beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.
2. Minggu ke-29 :
Sensitifitas dari janin semakin jelas, janin sudah bisa mengidentifikasi perubahan suara, cahaya, rasa dan bau. Selain itu otak janin sudah bisa mengendalikan nafas dan mengatur suhu badan dari janin. Postur dari janin sudah semakin sempurna sebagai seorang manusia, berat badannya 1100-1200 gram, dengan tinggi badan 37-39 cm.
3. Minggu ke-30
Mata janin sudah mulai bergerak dari satu sisi ke sisi yang lain dan dia sudah mulai belajar untuk membuka dan menutup matanya.
Cairan ketuban (amniotic fluid) di rahim bunda semakin berkurang. Kini si kecil pun sudah mulai memproduksi air mata. Berat badan janin 1510 – 1550 gram, dengan tinggi 39 – 40 cm.
Cairan ketuban (amniotic fluid) di rahim bunda semakin berkurang. Kini si kecil pun sudah mulai memproduksi air mata. Berat badan janin 1510 – 1550 gram, dengan tinggi 39 – 40 cm.
4. Minggu ke-31
Perkembangan fisik janin sudah mulai melambat pada fase ini, hanya berat badan janinlah yang akan bertambah. Selain itu lapisan lemak akan semakin bertambah dibawah jaringan kulitnya. Tulang pada tubuh janin sudah mulai mengeras, berkembang dan mulai memadat dengan zat-zat penting seperti kalsium, zat besi, fosfor. Berbanding terbalik dengan perkembangan fisiknya, pada fase ini perkembangan otaknyalah yang berkembang dengan sangat pesat dengan menghasilkan bermilyar sel. Apabila diperdengarkan musik, janin akan bergerak. Berat badan janin 1550 – 1560 gram dengan tinggi 41-43 cm.
5. Minggu ke-32
Kulit janin semakin merah, kelopak matanya juga telah terbuka dan sistem pendengaran telah terbentuk dengan sempurna. Kuku dari jari mungil tangan dan kaki si kecil sudah lengkap dan sempurna. Rambutnya pun semakin banyak dan semakin panjang. Janin sudah mulai bisa bermimpi. Berat badan janin sudah mencapai 1700 – 1750 gram, dengan tinggi badan 40 – 42 cm.
6. Minggu ke-33
Janin telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai ayah dan ibunya. Otak janin semakin pesat berkembang. Pada saat ini juga otak janin sudah mulai bisa berkoordinasi antara lain, janin sudah menghisap jempolnya dan sudah bisa menelan. Walaupun tulang-tulang janin sudah semakin mengeras tetapi otot-otot janin belum benar-benar bersatu. Janin sudah bisa mengambil nafas dalam-dalam walaupun nafasnya masih di dalam air. Apabila janinnya laki-laki maka testis janin sudah mulai turun dari perut menuju skrotum. Berat badan janin 1800 – 1900 gram, dengan tinggi badan sekitar 43 – 45 cm.
7. Minggu ke-34
Kedudukan janin berada di pintu rahim. Janin sudah dapat membuka dan menutup mata apabila mengantuk dan tidur, janin juga sudah mulai mengedipkan matanya. Tubuh ibu sedang mengirimkan antibodi melalui darah induknya ke dalam darah janin yang berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuhnya dan proses ini akan tetap terus berlangsung bahkan lebih rinci pada saat induknya mulai menyusui. Berat Badan janin 2000 – 2010 gram, dengan tinggi badan sekitar 45 – 46 cm.
8. Minggu ke-35
Pendengaran janin sudah berfungsi secara sempurna. Lemak dari tubuh janin sudah mulai memadat pada bagian kaki dan tangannya, lapisan lemak ini berfungsi untuk memberikan kehangatan pada tubuhnya. Janin sudah semakin membesar dan sudah mulai memenuhi rahim induknya. Apabila janin laki-laki maka di bulan ini testisnya telah sempurna. Berat badan janin 2300 – 2350 gram, dengan tinggi badan sekitar 45 – 47 cm.
9. Minggu ke-36
Kulit janin sudah semakin halus dan sudah menjadi kulit janin. Lapisan lemak sudah mulai mengisi bagian lengan dan betis dari janin. Ginjal dari janin sudah bekerja dengan baik dan livernya pun telah memproduksi kotoran. Saat ini paru-paru janin sudah bekerja baik bahkan sudah siap bertemu dengan mama dan papa. Berat badan janin 2400 – 2450 gram, dengan tinggi badan 47 – 48 cm.
10. Minggu ke-37
Kepala janin turun ke daerah pelvis. Bentuk janin semakin membulat dan kulitnya menjadi merah jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat dan bertambah 5 cm. Kuku terbentuk dengan sempurna. Janin sudah bisa melihat adanya cahaya diluar rahim. Janin pada saat ini sedang belajar untuk mengenal aktifitas harian, selain itu janin juga sedang belajar untuk melakukan pernafasan walaupun pernafasannya masih dilakukan di dalam air. Berat badan janin di minggu ini 2700 – 2800 gram, dengan tinggi 48 – 49 cm.
11. Minggu ke-38 hingga minggu ke-40
Proses pembentukan telah berakhir dan janin siap dilahirkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar