Oleh
Alit Adi Sanjaya
Tanaman kamboja (Plumeria sp.) yang lebih dikenal dengan istilah plumeria merupakan jenis tanaman hias. Nama plumeria ini diperoleh dari Charles Plumier, yang merupakan ahli botani Perancis pada abad ke-17 yang berjasa mendokumentasikan tanaman ini (Budiana. 2005). Genus ini memiliki delapan spesies yang sebagian besar merupakan kelompok semak dan pohon. Tanaman kamboja ini berasal dari Amerika Tengah (Burnie, et al., 1998). Tanaman ini memiliki banyak nama di setiap daerah, seperti kamboja (Jawa), samoja (Sunda), cempaka sabakul (Madura), mbunga jene mawara (Makasar), bunga kabmoyang (Timor), serta Jepun (Bali) (Arief, 2005).
Tanaman kamboja ini memiliki beragam manfaat mulai dari bagian akar, batang, daun sampai pada bagian bunga. Banyaknya manfaat yang terkandung dalam tanaman ini menyebabkan tanaman ini menjadi banyak di perjualbelikan di masyarakat. Bunga kamboja mempunyai rasa manis, bersifat sejuk dan beraroma harum. Bahan kimia yang terkandung dalam getah kamboja diantaranya damar, kautcuk, senyawa karet, senyawa triperopedioid, amyrin, dan lupeol. Kulit batangnya mengandung plumierid – yaitu zat pahit beracun sebagai laxant. Pada bagian batang dan daunnya mengandung fulvoplumierin serta minyak menguap yang terdiri dari geranior, sitronellol, linallol, faminesol, dan fenil alkohol (Arief, 2005).
Tanaman kamboja pada umumnya hidup tersebar tanpa harus mengelompok dengan tanaman yang lainnya. Tanaman kamoja dapat tumbuh subur pada dataran rendah sampai dengan 700 meter diatas permukaan laut (dpl). Tanaman ini dapat tumbuh subur pada hampir seluruh tempat dan tidak memilih iklim tertentu untuk dapat berkembang biak.
Steenis (2005) mengklasifikasikan tanaman kamboja sebagai berikut.
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Gentianales
Famili: Apocynacea
Varietas: P. rubra var. acutifolia
Daftar pustaka: (tidak dicantumkan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar