oleh
Alit Adi Sanjaya
Satu hal penting yang perlu di ingat adalah membiasakan diri anda bernapas melalui hidung. Jangan sekali-sekali bernapas melalui mulut. Apa bedanya???
Bernapas melalui hidung. Lubang hidung kita penuh dengan rambut halus dan lendir. Rambut dan lendir ini merupakan saringan yang dapat mencegah masuknya virus, bakteri, dan debu. Kita menghirup udara dan mengirimnya ke paru-paru setelah menyaringnya di hidung. Sel-sel yang menghasilkan lendir (mucus) mempunyai banyak indra untuk menangkap benda asing.
Perhatikan gambar berikut ini untuk memahami bagaimana udara yang berasal dari luar (atmosfer) dapat mencapai paru-paru anda, yang menyebabkan anda dapat tetap membaca tulisan ini sampai saat ini.
Udara yang berasal dari atmosfer wajib melalui "lintasan" yang panjang sebelum sampai ke paru-paru (alveolus) untuk terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida dengan jaringan darah.
Apa bedanya bernapas lewat mulut???
Bernapas lewat mulut artinya memasukkan udara dari rongga mulut hingga sampai keparu-paru. Hal ini dapat terjadi karena ada "persimpangan" antara rongga sistem pernapasan dengan sistem pencernaan. Tetapi ini berbahaya bagi kesehatan anda. Udara yang masuk melalui mulut tidak akan mengalami penyaringan. Artinya udara yang kotor (mengandung berbagai macam virus, mikroba, dan debu yang mengandung senyawa berbahaya) akan langsung masuk ke paru-paru anda. Ini tentu sangat berbahay bagi kesehatan anda.
Saran saya, uasahakan bernapas melalui hidung anda. Dan bersyukurlah hidung anda memiliki rambut dan lendir. Jangan jadikan paru-paru anda sebagai tempat singgah dari virus, mikroba dan debu yang berbahaya.
Selamat mencoba....
Selamatkan paru-paru anda....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar