KENAPA OBAT KANKER TIDAK MENYEMBUHKAN KANKER???

oleh

Alit Adi Sanjaya

Dalam praktik kedokteran saat ini, obat-obatan kemoterapi digunakan dalam jangka pendek setelah pembedahan kanker untuk mencegah penyebaran kankerm bahkan tidak ada bukti bahwa kanker itu telah menyebar. OBAT-OBATAN KEMOTERAPI BEKERJA DENGAN MERACUNI BANYAK SEL TUBUH, baik yang normal atau yang berbahaya, dengan harapan tubuh akan menumbuhkan kembali sel-sel normal sementara sel-sel abnormal, yaitu yang berbahaya, seluruhnya mati. 

Obat-obatan kemoterapi adakah racun yang mematikan. Obat-obatan antikanker akan beracun saat memasuki tubuh, obat-obatan ini akan melepaskan radikal bebas yang sangat beracun dalam jumlah yang besar. Dengan melakukan ini, obat-obatan ini akan membunuh sel-sel kanker di seluruh tubuh. NAMUN, sel kanker bukan satu-satunya yang terbunuh. Banyak sel normal yang juga ikut terbunuh.

Tanpa henti, tubuh manusia bekerja untuk mempertahankan keseimbangan sistem tubuh. Itulah sebabnya, jika sejumlah radikal bebas yang sangat beracun terkumpul dalam tubuh, enzim-enzim pangkal berubah menjadi enzim-enzim penangkal radikal bebas tersebut. Tubuh akan berusaha keras untuk menetralisasi kerusakan terbesar yang disebabkan oleh radikal bebas. Akibatnya kadar enzim pangkal akan berkurang dengan bertambahnya usia anda. 

OBAT-OBATAN MENGURAS SEJUMLAH BESAR ENZIM PANGKAL; YANG PALING KERAS ADALAH OBAT ANTIKANKER.

Efeknya adalah kehilangan nafsu makan, mual, dan rambut rontok. Hal ini disebabkan karena enzim pangkal dala jumlah besar telah digunakan untuk menangkal racun. Jumlah enzim pangkal yang terpakai dalam proses detoksifikasi tentu saja sangat besar. Jika jumlah enzim pencernaan yang dimiliki oleh seseorang tidak cukup, orang akan dapat kehilangan nafsu makan. Pada saat yang sama, metabolisme sel melambat karena kurangnya enzim metabolisme dan selaput mucus di lambung, dan usus pun menjadi tidak teratur sehingga menyebabkan mual. Defisiensi enzim metabolisme menyebabkan kulit bersisik, kuku rapuh, dan rambut rontok.

Obat-obatan tidak dapat menyembuhkan penyakit hingga mendasar. Satu-satunya cara mendasar untuk menyembuhkan penyakit terletak pada gaya hidup kita sehari-hari.

(Disandur kembali dari buku The Miracle of Enzyme karangan Hiromi Sinya MD.)