https://id.scribd.com/doc/245794427/SOAL-KISI-KISI-ULANGAN-UMUM-BERSAMA-SMA-XII-DENPASAR
readmore »»
Kamis, 06 November 2014
Rabu, 24 Oktober 2012
HAND OUT MATERI BUNGA & PERBUNGAAN
PERBUNGAAN & BUNGA
Alit Adi
Sanjaya
Bunga merupakan organ tumbuhan yang berfungsi untuk perkembangbiakan secara
kawin atau perkembangbiakan secara generatif. Setiap bunga dari jenis tumbuhan memiliki
moroflogi bunga yang khas yang berbeda antara jenis tumbuhan yang satu dengan
yang lainnya. Bunga dianggap modifikasi dari tunas. Bunga yang tersusun
berkelompok pada satu tangkai bunga bersama disebut perbungaan (inflorescensia), dan apabila tumbuh
soliter atau satu kuntum pada satu tangkai bunga disebut bunga tunggal (flos).
I.
PERBUNGAAN
Perbungaan terdiri dari suatu
sumbu bersama tempat melekatnya sejumlah kuntum bunga sehingga menghasilkan
suatu kesatuan. Bagian-bagian perbungaan adalah sebagai berikut.
1
|
Pendunkulus
|
:
|
tangkai bunga bersama yaitu bagian dari cabang atau
ranting antara daun teratas dan cabang perbungaan terbawah.
|
2
|
Rakhis
(sumbu
primer)
|
:
|
Kelanjutan dari pedunkulus atau bagian cabang diatas
pari percabangan terbawah atau bunga terbawah
|
3
|
Sumbu
sekunder
|
:
|
Cabang sumbu primer pada perbungaan
|
4
|
Pediselus
|
:
|
Tangkai dari satu bunga dari perbungaan
|
5
|
Reseptakulum
|
:
|
Dasar bunga
|
6
|
Brakte
|
:
|
Daun yang biasanya tereduksi menjadi berbentuk sisik
atau berbentuk seperti daun normal sehingga sulit dibedakan
|
7
|
Spata
|
:
|
Seludang bunga yang besar
|
8
|
Brakteola
|
:
|
Brakte untuk setiap bunga pada berbungaan
|
9
|
Bunga
|
:
|
Bunga itu sendiri dari perbungaan
|
II.
BUNGA
Bagian-bagian bunga adalah sebagai berikut.
1
|
Reseptakulum
|
:
|
Dasar bunga, sumbu bunga tempat melekatnya
bagian-bagian lain dari bunga
|
2
|
Diskus
|
:
|
Penonjolan reseptakulum yang biasanya berkelenjar
|
3
|
Periantium
|
:
|
Perhiasan bunga, jika tidak ada, disebut bunga
telanjang. Jika ada dan hanya satu macam, tidak dapat dibedakan baik warna
maupun bentuk disebut perigonium dan helaiannya disebut tepal.
Jika ada dan dapat
dibedakan pada lingkaran luar dan dalam maka dibedakan menjadi:
a.
Kaliks (daun kelopak) umumnya berwarna hijau,
helaiannya disebut sepal
b.
Corola (mahkota bunga), umumnya berwarna cerah,
helaiannya disebut petal.
|
4
|
Stamen
|
:
|
Benang sari, terdiri dari:
a.
Filamen atau tangkai sari
b.
Antera atau kepala sari, biasanya terdiri atas 2 teka
yang mengandung serbuk sari
c.
Konektivum atau jaringan yang menghubungkan kedua teka
|
5
|
Pistilum
|
:
|
Putik, terdiri
dari:
a.
Ovarium atau bakal buah
b.
Stilus atau tangkai kepala putik
c.
Stigma atau kepala putik
|
1.
Tangkai
Bunga (Pediselus)
Tangkai bunga merupakan sumbu
yang pada ujungnya mengalami modifikasi
2.
Dasar
Bunga (Reseptakulum
Dasar bunga merupakan tempat
daun-daun bunga, yaitu kelopak, tajuk, benang sari dan putik.
3.
Kelopak
Bunga (Kaliks)
Struktur
daun kelopak dapat berupa:
a.
Sepal è
berupa lembaran dan herbasius
b.
Papus è
berupa rambut seperti pada keluarga Asteraceae.
c.
Epikaliks è
berupa kelopak tambahan seperti pada bunga Hibiscus
rosa-sinensis
Menurut perlekatannya, kaliks dapat dibedakan atas:
a.
Kaliks berlekatan (Kaliks Gamosepalus) è tampak bentuknya seperti tabung, Contoh pada bunga Hibiscus rosa-sinensis.
b.
Kaliks terpisah (Kaliks Polisepalus) è kaliks yang terpisah atau lepas. Contohnya pada bunga Alamanda catartica.
Menurut bentuknya, kaliks dapat dibedakan menjadi:
a.
Kaliks aktinomorf
b.
Kaliks Zigomorf
4.
Tajuk
Bunga (Corola)
Berdasarkan perlekatan
daunnya, tajuk dibedakan menjadi:
a.
Petal berlekatan (korola gamopetala) è
petal yang saling berlekatan membentuk sebuah tabung. Contohnya pada bunga Alamanda catartica.
b.
Petal terpisah (korola polipetala) è
petal yang terpisah atau lepas. Contoh pada bunga Hibiscus rosa-sinensis. Sering kali petal jenis ini menyempit pada
bagian dasar yang membentuk struktur menyerupai kuku, dibedakan menjadi: (1)
kuku (unguis), (2)papan (lamina) bagian atas lebar dan pipih.
Menurut bentuknya, tajuk dapat dibedakan menjadi:
a.
Corola aktinomorf è
tajuk yang memiliki bentuk teratur, dan memiliki lebih dari satu bidang
pembelahan.
b.
Corola zigomorf è
tajuk yang hanya memiliki satu bidang pembelahan.
c.
Seperti kupu-kupu è
seperti pada korola dari keluarga Papilionaceae.
Daun-daun tajuk dapat dibedakan menjadi:
·
Lunas (karina) è terdiri
dari dua helai daun yang berlekatan di satu sisinya.
·
Sayap (alae) è
berjumlah dua lembar bertempat lateral terhadap lunas.
·
Bendera (vexillum) è
merupakan petal yang paling besar dan mengarah ke atas.
d.
Seperti pita (corola ligulata) è
bagian bawah berbentuk tabung dan bagian atas berbentuk pita. Contohnya pada
keluarga Asteraceae.
5.
Tenda
Bunga (Perigonium)
Pada
umumnya bunga memiliki perhiasan bunga yang dapat dibedakan menjadi kaliks dan
corola. Perhiasan bunga yang hanya terdiri dari atas satu macam daun bunga
disebut tenda bunga (perigonium). Berdasarkan perlekatan daun satu dengan daun
lainnya, perigonium dapat dibedakan menjadi:
a.
Tenda bunga berlekatan (perigonium gamophyllus) è jika perigonium berlekatan satu dengan lainnya sehingga
membentuk seperti tabung.
b.
Tenda bunga terpisah (perigonium pleiophyllus) è jika perigonium terpisah satu dengan lainnya.
Berdasarkan bentuknya, tenda bunga
dapat dibedakan menjadi:
a.
Tenda bunga teratur (aktinomorf), contohnya pada keluarga
Solanaceae.
b.
Tenda bunga zigomorf, contohnya pada bunga dari keluarga Orcidaceae.
Berdasarkan warna dan struktur, tenda bunga dapat
dibedakan menjadi:
a.
Serupa kelopak (kalicinus) è
jika berwarna hijau seperti daun kelopak. Contoh dari keluarga Palmae.
b.
Seupaa tajuk (corolinus) è
jika warnanya seperti warna tajuk, terdapat pada keluarga Orcidaceae.
6.
Benang
Sari (Stamen)
Benang
sari merupakan alat kelamin jantan pada bunga. Keseluruhan benang sari disebut
Androsium. Benang sari merupakan modifikasi daun. Hal ini sangat tampak jelas
terlihat pada bunga tasbih. Benang sari jenis ini disebut dengan staminodium. Secara umum benang sari
dibagi menjadi tiga bagian,. Yaitu:
a.
Tangkai sari (filamentum) è
bagian ramping berbentuk silinder
b.
Kepala sari (antera) è
terdapat pada bagian ujung tangkai sari
c.
Penghubung ruang sari.(konektivum) è
merupakan kelanjutan dari tangkai sari yang menjadi penghubung ruang sari.
Berdasarkan jumlah benang sari, dapat dibedakan menjadi:
a.
Benang sari banyak
b.
Benang sari dua kali lipat jumlah daun tajuk
c.
Benang sari sama banyak atau kurang dari daun tajuk.
Berdasarkan panjang benang sari, dapat dibedakan:
a.
Benang sari panjang dua è
memiliki benang sari dua panjang dan dua pendek.
b.
Benang sari panjang empat è
memiliki benang sari empat panjang dan dua pendek.
Berdasarkan tempat duduknya benang sari, dapat dibedakan:
a.
Benang sari duduk di atas dasar bunga è contohnya pada bunga Citrus
sinensis
b.
Benang sari duduk di tepi hipantium è contohnya
pada bunga Rosa hybrida
c.
Benang sari duduk pada tajuk bunga è
contohnya pada bunga Alamanda catartica
Berdasarkan jumlah berkas yang menyusun benang sari dalam
satu bunga, dibedakan menjadi:
a.
Benang sari bertukal satu (monoadelpus) è contohnya pada Hibiscus
rosa-sinensis
b.
Benang sari bertukal dua (diadelpus) tidak sama è contohnya pada keluarga Papilionaceae
c.
Benang sari bertukal dua (isadeplus) sama è contohnya pada keluarga Sterculaceae
d.
Benang sari bertukal banyak (polyadelpus) è contohnya pada bunga Citrus
sinensis
7.
Putik
(Pistilum)
Putik merupakan
alat kelamin betina pada bunga. Putik tersusun atas daun-daun yang mengalami
metamorfosis. Daun penyusun putik disebut daun buah atau karpel (Carpelum). Struktur putik secara
menyuruh disebut Gynasium. Dapat dibedakan menjadi:
a.
Kepala putik (stigma)
b.
Tangkai putik (stilus)
c.
Bakal buah (ovarium)
d.
Bakal biji (ovulum)
Menurut banyaknya
daun buah yang menyusun putik, dapat dibedakan menjadi:
a.
Putik tunggal (simpleks) è
jika putik hanya tersusun atas selembar daun buah, misalnya pada buah polong (Leguminoceae)
b.
Putik majemuk (compositum) è
jika putik terdiri atas lebih dari satu daun buah
Berdasarkan letak bakal buah terhadap kedudukan bagian
bunga yang lain, dibedakan menjadi:
a.
Bakal buah menumpang (superus) èjika
bakal buah duduk diatas dasar bunga sehingga kedudukan bakal buah lebih tinggi.
b.
Bakal buah setengah tenggelam (semi inferus) è jika bakal buah hanya separuh menyatu dengan dasar bunga
yang berbentuk mangkuk.
c.
Bakal buah tenggelam (inferus) è
jika bakal buah bersatu dengan dasar bunga dan terletak lebih rendah dari
perhiasan bunga dan benang sari.
DIAGRAM DAN RUMUS BUNGA
Diagram
bunga merupakan gambar proyeksi bunga pada bidang datar yang letaknya tegak
pada sumbu bunga. Jadi diagram bunga merupakan peta yang memberikan gambaran
tentang suatu bunga. Dalam diagram bunga, bagian-bagian bunga dinyatakan:
a.
Perhiasan bunga dinyatakan dengan sabit
b.
Benang sari dinyatakan dengan elips atau penampang
melintang kepala sari
c.
Putik dengan penampang melintangnya
d.
Bagian belakang tempat bunga muncul dinyatakan dengan
bulatan kecil
e.
Brakte dinyatakan dengan sabit kecil.
Struktur
bunga dapat dituliskan dalam bentuk rumus bunga. Pada rumus bunga ciri-ciri
motfologi seperti kaliks, korola, androsium, ginasium dinyatakan dengan huruf-huruf.
Minggu, 13 Mei 2012
KENAPA RAMBUT BISA MEMUTIH (BERUBAN)?
Kemunculan uban kadang-kadang seperti tamu yang tidak diundang. Hampir semua orang tidak menyukai keadaan seperti ini yang dapat mengurangi kepercayaan setiap orang. Kemunculan uban merupakan pertanda usia yang semakin lanjut. Namun, pada kenyataan uban juga dapat menyerang orang yang masih muda. Warna rambut bisa berwarna hitam, kelabu, pirang dan putih kadang kadar pigmen melaninnya yang berbeda-beda. Selain, ada beberapa faktor pemicu munculnya uban, antara lain metabolisme tubuh yang menurun (usia lanjut), faktor keturunan, faktor kerusakan rambut, (penggunaan shampoo yang terlalu alkalis atau banyak busanya, semprot rambut/hair spray, gel, cat rambut, dan pemakaian pengering rambut yang terlalu sering), gangguan hormon, polusi cahaya matahari, kurang gizi (vitamin dan meniral), stress, gaya hidup yang salah, dan penyakit-penyakit tertentu (anemia pernisiosa, gangguan tiroid, albinisme, vitiligo). Semua faktor tersebut secara tidak langsung dapat mempengaruhi pembentukan enzim atau protein pigmen rambut yang semakin berkurang sehingga sirkulasi pembawa nutrisi (darah) juga ikut berkurang.
Langganan:
Postingan (Atom)