Kamis, 22 Maret 2012

TES FORMATIF

oleh
Alit Adi Sanjaya

Tes adalah himpunan pertanyaan yang harus dijawab atau pertanyaan-pertanyaan yang harus dipilih atau ditanggapi atau tugas-tugas yang harus dilakukan oleh orang yang dites dengan tujuan untuk mengukur suatu aspek (perilaku) tertentu dari orang yang di tes (Depdiknas, 2003). Sedangkan menurut pandangan Anas Sudijono (1995), tes adalah cara (yang dapat dipergunakan) atau prosedur (yang perlu ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan (yang harus dikerjakan) oleh testee, sehingga (atas dasar data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut )  dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi testee; nilai mana dapat dibandingkan dengan nilai-nilai yang dicapai oleh testee lainnya atau dibandingkan dengan nilai standar tertentu. Sebagai alat ukur, tes dapat dibedakan menjadi beberapa jenis atau golongan; tergantung dari segi mana atau dengan alasan apa penggolongan tersebut (Sudijono, 1995). Berdasarkan fungsinya sebagai alat ukur, perkembangan atau kemajuan belajar peserta didik, tes dapat dibagi menjadi beberapa golongan, salah satunya adalah tes formatif.
         Tes formatif (formatif test) adalah tes hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui sudah sejauh manakah peserta didik “telah terbentuk” (sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditentukan) setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Istilah ‘formatif’ berasal dari kata ‘form’ yang berarti ‘bentuk’. Menurut Subhan (2008), Tes formatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir pembahasan suatu pokok bahasan atau topik yang dimaksudkan untuk mengetahui sejauh manakah proses pembelajaran telah berjalan sebagaimana telah direncanakan. Hal senada juga dikatakan oleh Winkel (dalam Subhan, 2008) yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan tes formatif adalah penggunaan tes-tes selama proses pembelajaran yang masih berlangsung agar siswa dan guru memperoleh informasi (feeed back) mengenai kemajuan yang telah dicapai. Sementara itu, Tesmer mengatakan bahwa tes formatif ini dimaksudkan untuk mengontrol sampai sejauh mana siswa telah menguasai materi yang diajarkan pada pokok bahasan tertentu. Tes formatif ini biasa dilaksanakan di tengah-tengah perjalanan program pengajaran, yaitu dilaksanakan pada setiap kali satuan pengajaran atau sub pokok bahasan berakhir atau dapat dilaksanakan (Sudijono, 1995). Disekolah-sekolah, tes formatif ini biasa dikenal dengan istilah ulangan harian.
         Materi-materi tes formatif ini pada umumnya ditekankan pada bahan-bahan pelajaran yang telah diajarkan. Butir-butir soalnya terdiri atas butir-butir soal, baik yang termasuk kategori mudah maupun yang termasuk dalam kategori sukar. Ukuran keberhasilan atau kemajuan siswa dalam evaluasi ini adalah penguasaan kemampuan yang telah dirumuskan dalam tujuan pembelajaran atau indikator yang telah ditetapkan sebelumnya. Indikator yang akan dicapai pada setiap pembahasan satu pokok bahasan, dirumuskan dengan mengacu pada tingkat kematangan siswa, artinya indikator dirumuskan dengan memperhatikan kemampuan awal peserta didik dan tingkat kesulitan yang wajar yang diperkirakan masih sangat mungkin dijangkau atau dikuasai dengan kemampuan yang dimiliki siswa. Dengan kata lain evaluasi formatif ini dilaksnakan untuk mengetahui seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai. Dari hasil evaluasi ini akan diperoleh gambaran siapa saja yang telah berhasil dan siapa yang dianggap belum berhasil untuk selanjutnya diambil tindakan-tindakan yang tepat.
         Tindakan lanjut yang perlu dilakukan setelah diketahui hasil tes formatif  (Sudijono,1995) adalah sebagai berikut.
1. Jika materi yang diteskan itu telah dikuasai dengan baik, maka pembelajaran dilanjutkan dengan pokok bahasan yang baru.
2. Jika ada bagian-bagian yang belum dikuasai, maka sebelum dilanjutkan dengan pokok bahasan baru, terlebih dahulu diulangi atau dijelaskan lagi bagian-bagian yang belum dikuasai oleh peserta didik.
Dari uraian tersebut diatas, maka menjadi jelaslah bahwa tujuan dari tes formatif itu adalah untuk memperbaiki tingkat penguasaan pesetrta didik dan sekaligus juga untuk memperbaiki proses pembelajaran.