Senin, 26 September 2011

APA SALAHNYA MAKAN DAGING???

Oleh.
Alit Adi Sanjaya




Semakin hari, masyarakat semakin menyadari bahwa makan makanan yang berasal dari daging dapat memperburuk kesehatannya. Namun ada banyak di antara kita belum tahu sepenuhnya mengapa pemakan daing lebih banyak menderita sakit dan lebih cepat mati?? Berikut akan diulas satu per satu.

1.    Proses Peracunan
Sesaat sebelum binatang akan disembelih, biokimia binatang yang ketakutan itu mengalami perubahan. Produksi racun dipaksakan keluar mengalir diseluruh tubuh, demikian racun rasa sakit menyebar keseluruh tubuh daging. Sekarang sudah jelas diketahui bahwa emosi mengakibatkan perubahan sangat besar pada susunan biokimia tubuh, khususnya perubahan hormon pada darah. Sejumlah besar hormon ini tetap melekat pada daging dan kemudian meracuni sel-sel tubuh manusia yang memakannya – juga mengganggu pikiran. Daging binatang itu penuh dengan darah beracun dan banyak produk sampah lainnya.

2.    Kanker
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kelompok vegetarian sangat rendah angka penderita kankernya dibandingkan dengan kelompok pemakan daging yang sebanding umur dan jenis kelaminnya. Penelitian ini menunjukkan bahwa harapan usia rata-rata kaum vegetarian jauh lebih panjang.
Mengapa pemakan daing lebih banyak terserang kanker??
Daging setelah disembelih akan disimpan terlebih dahulu sebelum didistribusikan dan sampai ke tangan konsumen. Daging yang disimpan itu pasti akan mengandung penyakit yang terlihat dari perubahan warna. Para industri daging berupaya menutupi perubahan warna tersebut dengan menambahkan nitrites, nitrates dan bahan pengawet lainnya yang membuat daging melihatan merah. Zat kimia tersebut merupakan zat karsinogenik (zat pemicu kanker).

3.    Diet Kimia
Pernahkah anda melihat rantai makanan atau jaring-jaring makanan?? Tentu pernah. Siapakah yang menduduki rantai puncak? Tentu hewan pemakan daging bukan? Semakin tinggi kedudukan konsumen, maka semakin besar pula kandungan senyawa kimia yang dikandungnya dalam tubuha (misal yang terkenal adalah DDT yang merupakan zat kimia racun sebagai penyebab kanker dan penyakit liver yang serius). Makan pada ujung rangkaian makanan, manusia menjadi pemakan terakhir dan karena itu menjadikan penerima kosentrasi tertinggi racun pestisida. Daging mengandung 13 kali lebih banyak DDT dibandingkan dengan tumbuh-tumbuhan.

4.    Berbagai Penyakit Pada Hewan
Bahaya lain yang mengancam pemakan daging ialah bahaya ketularan dari binatang sembelihan yang menderita penyakit, namun belum diketahui oleh manusia.

5.    Penyakit Jantung
Mengapa daging sedemikian berbahaya bagi sistem peredaran darah??? Lemak binatang (kolesterol) yang berlebih dalam tubuh tidak dapat diuraikan oleh tubuh, dan lemak itu mulai melapisi dinding sebelah dalam pembuluh-pembuluh darah. Dengan proses akumulasi terus menerus, saluran pembuluh darah akan menyempit setiap tahun dan menjadi penderita penyakit Atherosclerosis. Sehingga jantung mendapat beban yang sangat berat untuk memompa darah keseluruh tubuh, akibatnya terjadi tekanan darah tinggi, stroke, dan berakhir pada serangan jantung. Sungguh ironis bukan?

6.    Proses Pembusukan
Segera setelah binatang dibunuh, protein di dalam jaringan tubuhnya akan mengumpul, dan enzim penghancur dibebaskan. Ini tidak seperti pada tumbuh-tumbuhan yang memiliki dinding sel dan sistem peredaran yang sederhana. Segera setelah terbentuk zat pembusuk (ptomaines) menyebabkan daging binatang akan membusuk.
7.    Pembuangan yang Buruk
Karena sistem pencernaan kita tidak dirancang untuk mencerna daging, maka akibatnya proses pembuangan pemakan daging tidak sempurna. Daging merupakan makanan yang tidak berserat. Selain itu makan daging membuat makanan akan lebih lambat bergerak dalam sistem pencernaan, sehingga makan daging mengakibatkan terjadinya konstipasi kronis.

Disandur kembali dari buku “Apa Salahnya Makan Daging? (Avadhutika Anandamitra Acarya)”