Sabtu, 14 Mei 2011

MENJAGA KESEHATAN JANTUNG
(Mencegah dan  Menghindari Berulangnya Kembali Penyakit Jantung)
Oleh.
I Komang Alit Adi Sanjaya
NIM. 0713041016
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi, FMIPA, Undiksha
Jalan Udayana 11 Singaraja, Bali.

Abstrak
Jantung merupakan organ yang sangat penting bagi manusia, karena jantung diperlukan untuk memompa darah ke seluruh tubuh sehingga tubuh mendapatkan oksigen dan sari makanan yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Karena itu, jantung perlu dijaga agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Salah satu yang perlu dihindari adalah penyakit jantung koroner yang merupakan salah satu penyakit yang berbahaya yang bisa menyebabkan serangan jantung. Untuk melakukannya, perlu mengetahui bagaimana caranya agar jantung tetap sehat, apa yang harus dihindari dan apa yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan jantung. Penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Sebelum timbulnya penyakit jantung, dapat dideteksi gejala-gejala yang timbul seperti nyeri dada, sesak napas, irama jantung tidak beraturan, keringat dingin serta muntah dan mual. Pembuatan artikel ini mengambil dua rumusan masalah yakni pencegahan penyakit jantung dan menghindari berulangnya penyakit jantung. Metode penulisan yang penulisan gunakan dalam pembuatan artikel ini adalah dengan metode telaah pustaka. Adapun manfaat dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui lebih mendalam tentang penyakit jantung. Dalam pencegahan penyakit jantung dapat dilakukan dengan melakukan tiga langkah utama, yakni menghindari merokok, mengetahui kadar kolesterol dalam darah serta mengetahui tekanan darah. Apabila terserang penyakit jantung, perlu dilakukan rehabilitasi guna penyembuhan yang total. Rehabilitasi dapat dilakukan baik secara fisik maupun mental. Cara ini juga dapat mengembalikan rasa percaya diri untuk kembali ke kehidupan yang normal.

kata kunci: penyakit jantung, pencegahan dan pengobatan
  
A.   Latar Belakang


Penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu pada orang Amerika dewasa (McGowan et al., 2001). Setiap tahunnya di Amerika Serikat, 478.000 orang meninggal karena penyakit jantung koroner, 1,5 juta orang mengalami serangan jantung, 407.000 orang menjalani operasi pengalihan, serta 300.000 orang mengalami angioplasti (McGowan et al., 2001).  Selain di Amerika, insiden kematian akibat serangan jantung juga terjadi di India, Inggris, Wales, Skotlandia dan Irlandia utara (Lovastatin, 2006). Penyakit jantung bawaan jarang terjadi jika dibandingkan dengan penyakit-penyakit jantung yang lain (Anderson, 1975). Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang menymbangkan resiko kematian cukup besar di Indonesia (Mursito, 2002). Penyakit jantung dapat menyebabkan kematian mendadak dan dapat menimpa seluruh masyarakat mulai dari kelompok usia anak-anak hingga usia tua. Pada kelompok usia tua, faktor resiko terserang penyakit jantung relatif lebih besar dibanding kelompok usia anak-anak maupun remaja (Mursito, 2002).  Yang membuat penderita penyakit jantung di dunia sangat besar adalah para penderita tidak tahu bagaimana cara mencegah dan mengobatinya. Bahwa sebenarnya bahwa banyak dari penderitaan ini dapat dicegah (McGowan et al., 2001).
Sebelum timbulnya penyakit jantung, dapat dideteksi gejala-gejala yang timbul seperti nyeri dada, sesak napas, irama jantung tidak beraturan, keringat dingin serta muntah dan mual (Four Live, 2009).  Sejumlah keluhan fisik yang patut diwaspadai sebagai gejala penyakit jantung adalah nyeri dada, berdebar-debar, cepat letih, sesak napas, ada riwayat sering pingsan, sesak bila tidur terlentang, beberapa organ tubuh membiru, serta perut dan bagian kaki membengkak. Gejala lain yang dialami ketika seseorang terserang penyakit jantung adalah rasa nyeri yang hebat pada bagian dada yang disertai muntah (Daniri, 2008).
Perawatan terhadap penyakit ini umumnya memerlukan waktu relatif lama sehingga biayanya cukup besar. Sistem pengobatan maupun perawatan secara formal dilakukan dengan menggunakan kaidah kedokteran modern (Mursito, 2002).  Secara umum penyakit jantung mengindikasikan bahwa organ jantung sudah bekerja untuk waktu yang cukup lama yang diikuti dengan proses regenerasi sel yang tidak seimbang sehingga organ jantung dapat mengalami kerusakan.
Sebuah ungkapan yang sangat terkenal di tengah-tengah masyarakat “lebih baik mencegah daripada mengobati” merupakan konsep yang mengandung makna yang sangat mendalam. Ungkapan ini mengajak semua orang untuk senatiasa terus menjaga kesehatan tubuhnya dengan berbagai cara, sehingga terhindar dari berbagai jenis penyakit, baik yang bersifat infeksi maupun penyakit bersifat degeneratif. Begitu pula dengan kesehatan jantung. Jantung merupakan organ tubuh yang memiliki fungsi yang vital.
Setiap orang pasti ingin terhindar dari berbagai jenis penyakit jantung, tetapi sebagian orang belum tahu secara pasti bagaimana cara untuk mencegah penyakit ini. Sehingga penting dalam tulisan ini dibahas tentang bagaimana cara mencegah berbagai jenis penyakit jantung  mengobati dan  menghindari berulangnya kembali penyakit jantung. Selain itu, penulis juga akan membahas tentang pasca serangan jantung.



B.       Metode Penulisan


Dalam penyusunan artikel ini, metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah metode telaah pustaka (literatur). Dalam metode ini penulis mencari literatur atau pustaka-pustaka dan artikel yang berhubungan dengan materi yang dikaji, seperti segala sesuatu yang berhubungan dengan kesehatan jantung.  Berdasarkan jenis dan sumber data, penulis dapat kategorikan jenis data yang didapatkan adalah data kualitatif.  Data ini tidak dapat diukur dengan satuan hitung tertentu. Dalam artikel ini berupa  penjelasan-penjelasan yang berhubungan dengan cara-cara untuk menjaga kesehatan jantung, juga menghindari berbagai penyakit yang bisa terjadi pada jantung. Adapun sumber data yang penulis dapatkan adalah berasal dari buku-buku referensi serta hasil perolehan dari sumber internet. Sedangakan untuk teknik analisis datanya adalah data yang diperoleh dari beberapa kajian pustaka, kemudian secara deskripitif kualitatif dengan mencari keterkaitan dari data-data tersebut yang sesuai dengan materi yang dikaji.



C.      Pembahasan


1.    Mencengah Penyakit Jantung
Jantung merupakan organ yang sangat penting bagi manusia, karena jantung diperlukan untuk memompa darah ke seluruh tubuh sehingga tubuh mendapatkan oksigen dan sari makanan yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Karena itu, jantung perlu dijaga agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Salah satu yang perlu dihindari adalah penyakit jantung koroner yang merupakan salah satu penyakit yang berbahaya yang bisa menyebabkan serangan jantung. Untuk melakukannya, perlu mengetahui bagaimana caranya agar jantung kita tetap sehat, apa yang harus dihindari dan apa yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan jantung. Dengan melakukan olahraga secara teratur, maka akan dapat menurunkan resiko atau mencegah timbulnya berbagai jenis penyakit jantung. Orang yang melakukan olahraga secara teratur memiliki kemungkinan kecil untuk merokok dan makan secara berlebihan, cenderung tidak mrmiliki tekanan darah yang tinggi dan memiliki kadar kolesterol dalam darah yang rendah. Resiko mereka terkena serangan jantung juga jauh lebih rendah bila dibandingkan mereka yang sedikit sekali berolahraga. Dalam melakukan kegiatan olahraga, dapat digunakan prinsip F.I.T. (Frequency, Intensity, Time). Frequency maksudnya banyaknya latihan (olahraga) yang dapat diprogramkan oleh seseorang. Intensity maksudnya besarnya latihan (jenis olaharaga) yang digunakan. Time maksudnya lama waktu yang dialokasikan dalam melakukan kegiatan olahraga.
Menjaga kebugaran tubuh merupakan kunci untuk menghindari penyakit jantung. Dapat dilakukan dengan berjalan kaki, berlari, mendaki atau aktivitas berenang. Variasi olahraga sangat penting untuk menghindari kebosanan, sehingga tidak akan menghentikan kebiasaan yang baik ini. Selain berolahraga, makan makanan dengan benar dan tepat juga dapat mencengah penyakit jantung.
Olahraga yang teratur dapat menurunkan resiko atau mencegah timbulnya berbagai penyakit termasuk arthritis, rematik, permasalahan sendi, kencing manis, tekanan darah tinggi, penyakit arteri koroner, stroke, bahkan depresi serta kegelisahan. Berolahraga secara teratur memiliki kemungkinan kecil untuk merokok dan makan secara berlebihan, cenderung tidak memiliki tekanan darah tinggi, dan memiliki kadar kolesteror dalam darah yang rendah. Resiko orang yang terkena serangan jantung juga lebih rendah bila dibandingkan dengan orang yang sedikit sekali berolahraga.
Hal yang terpenting untuk menghindari terjadinya penyakit jantung adalah, perlu dilakukan tiga langkah utama yaitu:
1.      Hindari merokok
2.      Mengetahui kadar kolesterol diri, dan menurunkan kadar kolesterol jika terjadi peningkatan, dan
3.      Mengetahui tekanan darah, dan lakukan tindakan untuk menurunkan bila ada kenaikan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh MRFIT (Multiple Risk Factor Intervention Trial) di Amerika Serikat, dikemukakan bahwa merokok, tekanan darah tinggi yang tidak terkendali dan kadar kolesterol yang tinggi di dalam darah sebagai tiga penyebab utama serangan jantung. Merokok dapat dihentikan, tekanan darah dapat dikendalikan dan kadar kolesterol di dalam darah dapat diturunkan. Apabila seseorang menderita kencing manis (DM), maka resiko ekstra serangan jantung dapat dikurangi dengan pengendalian yang lebih baik terhadap kadar gula dan insulin dalam darah. Kandungan kolesterol dalam aliran darah adalah sesuatu yang normal. Jika kadarnya yang terlalu tinggi, kelebihan kolesterol akan mengendap, bersama-sama dengan lemak lainnya dalam dinding pembuluh darah sebagai plak atheroma. Atheroma inilah yang dapat memicu serangan jantung. Merokok tidak hanya bisa menyebabkan beresiko tinggi terkena serangan jantung, tetapi dapat pula mengakibatkan serangan bronkhitis kronis dan emphysema, serta meningkatkan serangan kanker pada paru-paru, ginjal dan kandung kemih. Asap tembakau pada rokok mengandung karbon monoksida dan nikotin. Gas ini dapat meracuni sel darah merah, sehingga tidak dapat mengirimkan oksigen yang dibutuhkan oleh jantung. Karbon monoksida juga meracuni otot jantung, sehingga tidak dapat berdenyut dengan normal. Baik nikotin dan karbon monoksida dapat mengakibatkan penggumpalan darah, yang dapat merusak dinding pembuluh darah kecil dan mempercepat  pembentukan atheroma.
Hasil penelitian terbaru mengungkapkan bahwa tidur sesaat saat istirahat siang membantu menurunkan resiko kematian. Tidur siang selama kurang lebih 30 menit sedikitnya tiga kali seminggu memiliki resiko 37% lebih rendah mengalami gangguan sakit jantung, sebab tidur siang membantu orang untuk rileks dan megurangi tingkat stress, bahkan gangguan jantung lebih kecil.
Berikut beberapa langkah awal untuk mengurangi bahkan meniadakan penyakit jantung.
a.    Memilih menu makanan yang sehat, seperti menghindari makanan yang mengandung lemak tinggi.
b.    Jagalah keseimbangan berat badan dalam batas normal, dengan berat badan normal, maka daya pacu jantung akan lebih ringan.
c.    Olahraga secara teratur, karena akan dapat melatih daya pacu jantung dan peredaran darah.
d.   Menjaga kadar kolesterol dalam darah sampai batasan normal.
e.    Melakukan konsultasi kesehatan (general chek up) secara rutin ke dokter.
f.     Melakukan rileksasi, hal ini dimaksudkan agar detak jantung berjalan dengan normal.

2.    Menghindari Berulangnya Kembali Penyakit Jantung
Kunci utama yang akan membawa pasien “jantung” kembali dapat menjalani kehidupan normal adalah rehabilitasi, baik secara fisik maupun mental. Proses ini dapat dimulai dari rumah sakit dengan cara dokter akan menyuruh pasien untuk melakukan banyak gerakan setelah serangan jantung hilang. Jauh dari itu, sikap optimis dari pasien akan kesembuhannya sangat penting.  Dirumah sakit, biasanya disedikan video-video yang memperlihatkan pasien yang dapat pulih setelah serangan jantung. Video ini berfungsi sebagai motivator dan meningkatkan rasa optimis untuk dapat sembuh total.
Setelah tiga sampai empat minggu setelah serangan jantung, pasien dapat melakukan kegiatan olahraga yang dapat dilakukan secara bertahap yang sebelumnya direncanakan oleh fisioterapis dan dokter. Tujuan dilakukannya olahraga ini adalah untuk meningkatkan laju detak jantung menjadi 85% dari prediksi maksimum. Jenis olahraga yang disarankan adalah olahraga yang ditekankan pada gerakan daripada tenaga. Variasi jenis olaharaga sangatlah penting untuk dapat mengurangi kebosanan. Hanya cara ini yang dapat menyebarkan pergerakan tenaga ke seluruh bagian-bagian otot, melenturkan seluruh tubuh agar dapat beraktivitas normal. Melakukan aktivitas olahraga ini harus dilakukan dengan cara bertahap, meningkatkan beban latihan ditentukan berdasarkan laju detak jantung dapa tahap sebelumnya. Untuk tiga minggu pertama atau lebih, seluruh aktivitas ini harus dilakukan dibawah  pengawasan seorang professional. Setelah itu, dapat dilakukan dengan pribadi di rumah.
Rehabilitasi bekerja pada berbagai tingkatan. Rehabilitasi mampu mengembalikan kebugaran dan kesehatan orang secepat dan senyaman mungkin. Cara ini juga dapat mengembalikan rasa percaya diri untuk kembali ke kehidupan yang normal. Aktivitas olaharaga yang dikombinasikan dengan rasa percaya diri dapat menghilangkan tekanan dan rasa gelisah yang muncul. Sahabat atau kerabat dekat (keluarga) merupakan aspek yang penting dalam pemercepat kesembuhan penyakit ini. Misalnya mereka yang selalu meningkatkan kepada kita untuk menghentikan segala kebiasaan buruk yang telah mengakibatkan serangan jantung.



D.      Penutup


Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penyakit jantung merupakan penyakit pembubuh nomor satu di dunia. Penyebab utama adalah kebiasan hidup manusia yang buruk. Pencegahan merupakan hal yang paling baik untuk menghidarkan diri dari penyakit ini. Pencegahan dapat dilakukan dengan pola hidup sehat seperti olahraga teratur, memakan makanan yang sehat, rileksasi. Apabila terserang penyakit jantung, perlu dilakukan rehabilitasi guna penyembuhan yang total. Rehabilitasi dapat dilakukan baik secara fisik maupun mental.
Dalam kesempatan ini, penulis memberikan saran kepada seluruh pembaca untuk senantiasa menjaga kesehatan jantung. Jantung sebagai organ vital merupakan “penopang” kehidupan manusia, sebab banyak proses fisiologi tubuh sangat tergantung pada fungsi jantung dalam tubuh. Cara yang paling murah dalam menjaga kesehatan jantung adalah melakukan kegiatan olahraga secara teratur, konsumsi makanan yang proporsional serta menjauhi rokok dan minuman keras.



E.       Daftar Pustaka


Anderson, Clifford R. 1975. Petunjuk Modern Kepada Kesehatan. Terjemahan William Walean. Cetakan ke-8. Bandung: Indonesia Publishing House.
Citrawathi, Desak Made, Maharta, Komang, & Sutajaya I Made. 2000. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi  Manusia. Singaraja: Jurdik Biologi IKIP Negeri Singaraja.
Daniri, 2008. Kenali Segera Gejala Penyakit Jantung. (online) dalam website: [http://www. madani-ri.com] [Diakses pada tanggal 25 April 2010 di Singaraja]. Four Live. 2009. Ciri-ciri Penyakit Jantung dan Pengobatan Penyakit Jantung. (online) dalam website: [http:// distributor4lifeindonesia.wordpress.com] [Diakses pada tanggal 25 April 2010 di Singaraja].
Hull, Alison. 1986. Penyakit Jantung, Hipertensi dan Nutrisi. Terjemahan: Wendra. Heart Disease, Hipertension, and Nutrition. Cetakan pertama. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.
Lovastatin, Kohlmeier. 2007. Hidup Sehat dengan Jantung Sehat. Terjemahan Dewinta Vitria Maharani. Heart Attack. Cetakan pertama. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
Marieb, Elaine N. Human Anatomy and Physiology. 1991. Third Edition. Redwood City, California: The Benjamin/ Cummings Publishing Comp, inc.
McGowan, mary P., Chopra, Jo McGowan., & Casteli, William P. 2001. Menjaga Kesehatan jantung. Terjemahan Patuan Raja, Sugeng Hariyanto & Sukono. Heart Fitness for Life. Edisi I. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Mursito, Bambang. 2002. Ramuan Tradisional untuk Pengobatan Jantung. Jakarta: Penebar Swadaya.
Pearce, C. Evelyn. 2009. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Terjemahan Sri Yulianti Handoyo. Anatomy and Physiology for Nurses. Cetakan ke-3. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Yatim, Faisal. 2005. Jantung Koroner, Stroke, Meninggal Mendadak atasi dengan Pola Hidup Sehat. Jakarta: Pustaka Polpuler Obor.